Ada beberapa senjata militer buatan Indonesia yang ternyata juga di Jual ke luar nergri dan diminati banyak negara di dunia mau tahu senjata apa aja itu.
Indonesia  memang sering membeli senjata dari luar nergri namun senjata buatan  dalam negeri pun ternyata gak kalah bagus dari buatan luar negeri  terbukti banyak senjata buatan dalam negeri yang juga di taksi militer  negara lain. Nah kamu mau tahu senjata apa aja buatan Indonesia yang  dijual ke luar nergri, simak 5 Senjata Butaan Indonesia Yang Dijual ke  Luar Negri.
1. 260 Kepala roket ‘Smoke Warhead’ diekspor ke Cile
Salah besar jika Anda memandang sebelah mata senjata produksi dalam negeri. Sebab, senjata yang dihasilkan putra putri terbaik bangsa nyatanya dilirik oleh negara asing.
Rencananya, akhir Maret ini  260 unit kepala roket jenis smoke warhead segera diekspor ke Cile.  Alutsista itu merupakan buatan PT Sari Bahari dari Ngalam, Malang, Jawa  Timur.
Kualitas Smoke Warhead diakui mengalahkan produk serupa  buatan pabrikan sejumlah negara maju, di antaranya; Amerika Serikat dan  Rusia. Smoke Warhead adalah kepala roket dengan diameter 70 mm dan cocok  dipasangkan dengan roket pasangan pesawat seperti Super Tucano.
Smoke  Warhead akan memberikan informasi kepada pilot soal posisi jatuh roket  dengan cara mengeluarkan asap selama dua menit saat roket jatuh ke  tanah. Smoke Warhead telah diproduksi sejak tahun 2000. Hingga kini,  sudah lebih dari 3.000 Smoke Warhead yang dipesan TNI.
2. Pesawat CN 235-MPA diekspor ke Korsel
Pesawat  CN 235 jenis Maritime Patrol Aircraft (MPA) produksi PT Dirgantara  Indonesia menjadi salah satu Alutsista yang diminati negara lain.
Pada  2011-2012 lalu, PT DI memenuhi permintaan Korea Selatan yang memesan  empat pesawat itu melalui kontrak yang ditandatangani pada 2008 dengan  nilai total USD 94,5 juta. Pesawat yang merupakan modifikasi dari CN-235  itu, cocok untuk melakukan patroli perairan di samping bisa difungsikan  untuk angkutan personel.
Di tahun yang sama, PT DI juga mengekspor pesawat CN 235 jenis pesawat angkut militer VIP, ke Senegal, Afrika.
CN-235  MPA Versi Patroli Maritim, dilengkapi dengan sistem navigasi,  komunikasi dan misi (mulai mendekati fase operasional dan hadir dalam  Singapore Airshow 2008). Pada Desember 2009 diumumkan bahwa TNI AL  membeli 3 unit CN-235 MPA sebagai bagian dari rencana memiliki 6 buah  pesawat MPA sampai tahun 2014.
CN-235 MPA menggunakan sistem  Thales AMASCOS, radar pencari Thales/EADS Ocean Master Mk II, penjejak  panas (thermal imaging) dari Thales, Elettronica ALR 733 radar warning  receiver, dan CAE’s AN/ASQ-508 magnetic anomaly detection system.  Pesawat ini juga akan mengakomodasi Rudal Exocet MBDA AM-39 atau torpedo  ringan Raytheon Mk 46.
3. Fast Patrol Boat diekspor ke Timor Leste
Putra  putri terbaik bangsa di PT PAL telah berhasil membuat kapal perang  jenis patroli cepat (Fast Patrol Boat). Rupanya, Alutsista buatan dalam  negeri itu telah membuat negara tetangga, Timor Leste, kepincut.
Pada  2011 lalu, Pemerintah Timor Leste memutuskan memesan dua kapal patroli  cepat senilai USD 40 juta. Kapal tersebut akan digunakan untuk  melindungi wilayah teritorial Timor Leste.
Konstruksi lambung dan  anjungan kapal yang dibuat dari bahan alumunium mampu menahan gelombang  tinggi dan lebih lincah saat bermanuver. Kapal patroli cepat ini  mempunyai kecepatan maksimum 30 Knot, walaupun saat official trial bisa  mencapai 33 Knot.
Kapal ini memiliki dua baling-baling dan  dilengkapi Radar NavNet yang mampu mengintegrasikan data-data peralatan  sistim navigasi dan komunikasi seperti echo sounder, speed log dan GPS  ke dalam peta elektronik dan sistem radar.
4. Senapan Pindad diminati Singapura hingga Afrika
Selain  Panser Anoa, sejumlah senjata buatan Pindad juga banyak dipesan oleh  negara luar. PT Pindad mampu memproduksi berbagai jenis senjata antara  lain; jenis senapan serbu (SSI-VI, SS2-V2, SS1-V3, SS1-V5), Senapan  sniper (SPR-1) pistol (P-1, P-2), revolver (R1-V1, R1-V2, RG-1 (tiper  A), RG-1 (tipe c), senapan sabhara/polisi (Sabhara V1 and Sabhara V2),  senjata penjaga hutan, pistol profesional magnum, peluncur granat, dan  pelindung tubuh (personal body protection).
Produk-produk yang  dihasilkan itu banyak dipesan oleh negara-negara di luar negeri. Di  antaranya adalah sebuah jaringan supermarket khusus olahraga berburu,  camping, dan memancing bernama Cabelas’s, yang merupakan pembeli  terbesar produk-produk buatan Pindad.
Senapan serbu SS-2 merupakan  produk langganan negara-negara Afrika seperti Zimbabwe, Mozambik, dan  Nigeria. Selain itu, Thailand dan Singapura juga kerap memesan senjata  tersebut.
5. Panser Anoa diekspor ke Oman dan Malaysia
Panser  Anoa buatan PT Pindad menjadi salah satu Alutsista yang paling laris  dijual. Pada tahun 2008, TNI memesan 154 buah Panser Anoa berbagai tipe.  Untuk tahun 2011 TNI memesan 11 Panser Anoa tipe APC dan tahun 2012 TNI  memesan 61 unit.
Tak hanya dalam negeri, Panser Anoa juga  diminati negara asing. Untuk Panser jenis Anoa 6?6 juga dipesan oleh  Kerajaan Oman. Malaysia juga memesan hingga 32 unit panser Anoa. Panser  bermesin Renault ini memang sudah teruji di negara-negara gurun seperti  Libanon saat digunakan oleh pasukan perdamaian PBB.
Kualitasnya  sesuai dengan standar NATO pada level III atau level yang tingkat  ketahananannya terhadap serangan sudah lebih baik dari level II yang  diproduksi di China dan India.
Belum lama ini, Pindad mengeluarkan  Panser Anoa jenis baru. Anoa spesies baru ini mengusung Kanon kaliber  20 mm dan berjenis berjenis IFV (Infantry Fighting Vehicle). Panser ini  didesain untuk mengantisipasi kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis.
Dengan  demikian, Panser Kanon 90 mm nantinya dikonsentrasikan untuk Batalyon  Kavaleri, sementara Panser Kanon 20 mm untuk batalyon. Selain mengusung  senjata utama kaliber 20 mm, Panser jenis ini juga mampu menyandang  senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm dan mampu menampung lima orang,  yang terdiri dari tiga kru Ranpur dan dua personel pasukan.