Lo tau sendiri kan ini zaman apa, jadi gue nggak perlu basa-basi seperti "Zaman yang serba canggih ini, blabla.." di awal-awal postingan. Lo tau sendirilah ini zaman canggih, semua serba ada, Internet jadi kebutuhan yang diutamakan ketimbang pacar, dll. Jadi, nggak perlu gue kasih tau lo lagi kalau sekarang zaman udah canggih..
....
Karena zaman udah canggih, tentunya ada yang namanya Internet. Internet itu ada baik dan jahatnya. Nggak cuma ada di social media, tapi toko onlinenya juga.
Toko online memang dibutuhkan saat ini, apalagi kebanyakan orang sekarang males untuk keluar rumah. Contohnya gue, jangankan untuk keluar rumah dan ke toko, ke kampus aja kadang berat. Iya, ini namanya kebiasaan malas di era modern. Jadi, manusia semakin ingin serba praktis dan nggak ribet dalam segala urusan.
Kasus-kasus penipuan transaksi online juga marak dan nggak pernah berhenti. Karena kejahatan dimanapun akan selalu merajalela, waspada dan berhati-hati lah. Gue juga pernah belanja di toko online. Untungnya, mungkin karena nasib gue belum pernah ditipu dalam transaksi online. Gue melihat-lihat dulu apakah ada bau-bau penipuan dari seller.
Nah, gue bakal share apa saja yang musti lo liat dulu sebelum deal dalam bertransaksi online. Agar terhindar dari yang namanya penipuan serta gelar "Buyer Keledai" alias pembeli yang berhasil ditipu. Oke, langsung saja, cekibrot!
Yang musti dilihat dari Toko Online
1. Harga
Ini nih yang jadi penyebab utama banyak orang yang ketipu saat berbelanja online. Iya, banyak yang tergiur dengan harga yang murah. Gue awalnya liat harga dari produk yang ditayangkan. Apakah sesuai atau malah tidak wajar? Misalnya ada yang menjual PS 4 original dengan harga Rp. 1.200.000.000. Nah, itu yang namanya nggak wajar, padahal PS 4 harganya lebih jauh diatas 1 jutaan.
Kalau pengen cari yang lebih murah, usahakan jangan harganya yang terlalu murah. Dan itu, jelas kalian ditipu. Biasanya harga murah cuma karena potongan diskon dan barang second. Jangan lupa untuk mengecheck harga aslinya di pasar atau di website resmi produk tersebut. Lakukanlah perbandingan.
2. Produk
Banyak yang mengeluhkan dan takut untuk berbelanja online karena produk yang ditayangkan di internet tidak sama dengan aslinya. Padahal nggak semua toko online seperti itu. Kalau ragu dengan produk yang ditayangkan, coba lihat baik-baik foto/preview produk yang ditayangkan. Biasanya toko online yang profesional memasukan foto produk dengan kamera berkualitas seperti DSLR.
Kalau dari kamera hape (mungkin seller nya cuma jual barang karena butuh duit kuliah), coba amati baik-baik fotonya. Dan tanyakan "apakah ada jaminan kalau kondisi produk tidak seperti apa yang ditayangkan?". Jangan tanyakan "Apakah itu foto asli?" yang ada malah seller merasa tersinggung.
3. Seller
Seller nya juga musti dilihat. Biasanya kalau wirausahawan itu memperlihatkan profil dan biografinya. Kalau anonim gitu ya jangan percaya, deh. Dan gue kalau mau beli barang gue musti liat apakah sellernya ramah, fast respon, dan bio nya jelas. Lebih enaknya lo udah kenal sama sellernya (teman/keluarga lo sendiri). Contohnya, kayak beli buku, pastinya lo pengen tau kan siapa penulisnya.
4. Website
Website/situs juga jadi andalan apakah toko online itu profesional atau tidak. Mulai dari tampilan, ringan atau nggak nya ketika situs itu dibuka, dan ribet nggaknya cara order. Tapi yang lebih penting, coba pantau testimoni serta bagaimana reputasi website tersebut.
Gue suka belanja online yang punya website serta domainnya yang profesional seperti .com dan co.id. Contohnya kayak Zalora.co.id. Kalau pengen beli pakaian, gue liat-liat pakaian yang keren di Zalora. Soalnya nggak perlu gue ragukan lagi. Soalnya, reputasi Zalora udah gede dan pastinya terkenal banget dalam toko online fashion. Mulai dari tampilan web yang ringan, cepat, dan cara order nggak ribet.
Halaman depan web Zalora
Nah, buat yang udah pernah ditipu, selanjutnya berhati-hatilah dalam bertransaksi. Kalau yang pengen pertama kali coba berbelanja online, semoga postingan gue ini bermanfaat. Ya, mumpung kali ini gue ngepost dalam keadaan waras.