Para ahli memperingatkan, mencium mulut anjing sangat berisiko terkena penyakit gusi. Para pecinta anjing yang senang menciumi binatang peliharaannya itu harus berhati-hati.
Pasalnya, sebuah studi terbaru yang erbitkan dalam jurnal Archives of Oral Biology menunjukkan, bahwa aktivitas tersebut bisa berdampak buruk pada kesehatan gigi seseorang akibat bakteri.
Kesimpulan ini didapat setelah peneliti Jepang memeriksa plak gigi dari 66 anjing, dan plak gigi dari 81 orang di Jepang yang mengunjungi sekolah sekaligus klinik anjing selama 2011.
Mereka melakukan analisis untuk menemukan adanya 11 penyebab penyakit akibat bakteri mulut yang disebut spesies periodontopathic dalam plak. Spesies ini menjadi penyebab penyakit periodontitis (radang jaringan mulut).
Beranjak dari temuan itulah para peneliti menyimpulkan, bahwa anjing dapat menularkan berbagai penyakit gigi dan gusi pada seseorang. Bila keluhan itu tidak diobati, maka penyakit gusi bisa berubah menjadi penyakit radang jaringan mulut (periodontitis).
Periodontitis adalah bentuk parah dari penyakit gusi yang memengaruhi jaringan yang menopang dan menahan gigi sesuai pada tempatnya. Tanpa penanganan yang tepat, hal ini pada akhirnya mengakibatkan tulang rahang membusuk dan terjadi ruang-ruang kecil di gusi penahan gigi. Kondisi ini pada gilirannya akan membuat gusi penahan menjadi longgar dan akhirnya rontok.
Survei yang dilakukan di Amerika juga menunjukkan, bahwa penyakit tersebut ternyata dapat pula dialami oleh anjing dimana kebanyakan binatang peliharaan tersebut menderita periodontitis, dan hanya sekitar 5 persen di antaranya yang terbebas dari masalah ini.