Di dunia ini sangat banyak hal yang kita sukai. Tak lepas dari itu salah satunya adalah Tim sepakbola. Tim sepakbola dikenal dengan supporternya yang fanatik, royal, dan kompak. Hingga menamakan mereka sendiri dengan sebutan Ultras.
Gue sendiri juga hobi nonton bola, tapi nggak jadi supporter yang begituan amat. Gue kadang suka milih-milih klub yang gue favoritin. Milih-milih karena gue terlibat taruhan.
Karbitan kah?....
Tidak.
Gue ingin terlepas dari yang namanya ultras dan supporter fanatik seperti itu. Fanatik enaknya kalau memenuhi batas. Biarlah mau dikatain karbitan, asal pengetahuan tentang bola gue selalu update. Nggak cuma melihat perkembangan klub itu-itu saja dan liga itu-itu saja.
Lagian juga percuma selalu gabung dengan komunitas tapi tidak tahu nama pemain dan perkembangan di tim lain.
Karbitan kah?
Maybe.
Apakah sesuatu hal kalau tidak punya tim kesukaan dibilang karbitan. Oke kita tela'ah lebih dalam. Bagaimana dengan wasit, komentator, dan pengamat sepakbola?... Silahkan jawab dalam diri masing-masing.
Sejak dari pertengahan bulan kemaren selalu banyak pertandingan big match antar klub-klub raksasa di liga-liga seantero eropa. Sejak dari itu juga timeline tweet gue jadi kotor dengan tweet-tweet supporter. Mulai dari ejekan tim lain dengan bahasa kotor, sesama supporter twitwar, dan mulai ngata-ngatain yang nggak bersalah dengan sebutan karbitan.
Kejadian itu tak cuma di timeline gue, hingga sampai broadcast BBM gue. Seberapakah pentingnya untuk dipedulikan?..
Tak cuma di Indonesia, bahkan di luar negeri pun lebih parah keadaan ultras akhir-akhir ini. Silahkan baca:
Seberapa pentingnya untuk melakukan hal tersebut?.. Coba pikir. Pemain dan timnya dapat duit hingga triliun rupiah, kok malah lo nya yang dapet koreng akibat tindakan untuk membela tim kesayangan lo. Yang rugi siapa? elo.
Maaf sebelumnya kalau mungkin menurut lo nggak semua ultrass yang begini. Ini cuma buat yang merasa bersalah. So, simple. Jangan jadi setelah baca postingan gue ini. Keep Calm.
Disini gue bakal bicarain kenapa ada Individu/ultrass yang sampai emosi sendiri untuk membela terhadap tim kesayangannya.
1. Cari Perhatian
Ini mungkin yang dilakukan supporter yang selalu ngetweet dengan kebanggan dan kesedihan timnya saat bertanding. Cari perhatian agar tweet mereka di retweet sesama penggemar. Dan ingin mencari followers banyak (Kan sekarang banyak tuh yang sesama fans naik followersnya).
Atau lagi mengungkapkan perasaan emosinya dengan baik-baik, tapi dinilai orang malah menjadi cara yang salah.
2. Biar Dianggap Fans Sejati
Selama keinginan itu nggak haram, nggak jadi masalah. Tapi yang jadi masalah adalah proses untuk menjadi seperti itu. Pengen dianggap fans sejati tapi malah menghujat orang yang sama-sama suka tim favoritnya dengan sebutan karbitan. katanya karbitan itu orang yang nggak tahu apa-apa soal bola.
Nah, bisa jadi kan kalau dia mau jadi fans tim kesayangan lo dia sambil belajar-belajar tentang atmosfer bola. Malahan nanti belum tentu dia lebih berpengetahuan dari pada lo yang dianggap fans sejati. Maybe.
3. Dianggap loyal
Misalnya setiap hari ngetweet "Nobar sama anak-anak madridista dulu ah di cafe" biar kesannya dianggap loyal oleh orang lain. Nggak masalah sih selama nggak ngerugiin orang.
Tapi takut ujung-ujungnya malah ngomongin orang yang ikut nobar juga "Eh, ini kan pertandingan madrid vs barca ya, kok ada yang pakek jersey arsenal. karbitan sih~" Nah loh, gimana tuh. :|
4. Mau cari nama
Ini sinkronisasinya dengan yang nomer 1 dan 2, biar paling terkenal di komunitas fans klubnya. Kalau perlu pengen terkenal seantero dunia kalau doi benar-benar fans sejati hidup dan mati. Tapi tetep, caranya ujung-ujungnya salah.
Pokoknya bagi gue yang namanya fans yang baik itu adalah....
Semoga etika fans-fans atau ultras semakin baik dan tidak merugikan klub yang dibela. Agar kita juga saling menerima yang fanatis atau tidak. Yang penting sesama Gila Bola.
Fanatik boleh, asal nggak rusuh dan membuat kerugian bagi orang lain. Duduk, Nonton, dan Diam. - Ahmad Firdaus